Jumat, 17 Mei 2013

Membangun bangsa melalui pendidikan

Ketika Nagasaki dan Hirosima luluh lantak  dan jepang menyerah  kepada sekutu,apa yang ditanyakan oleh Kaisar:" berapa  banyak guru yang tersisa? ".Tidak sampai satu dasawarsa jepang kembali bangkit menjadi negara  super power diberbagai bidang kehidupan . Bagaimana dengan negeri tercinta  yang saat jepang luluh lantak ,negara ini memproklamirkan  kemerdekaannnya ?.Hingga saat ini Indonesia telah merdeka selama 68 tahun  masalah pendidikan  belum juga dapat dikelola dengan benar..Kurikulum terus bergonta ganti,tiru sana tiru sini,bahkan ada semacam pameo" Siapa berkuasa dia berhak secara penuh untuk membuat kurikulum yang menurutnya paling cocok  untuk bangsa ini tanpa melakukan riset yang mendalam dan tanpa melibatkan pakar-pakar pendidikan yang mungkin lebih memahami pendidikan model yanga bagaimana yang cocok untuk mengembangkan karakter bangsa ini.

Gonta ganti kurikulum sebenarnya tidak masalah jika tujuannya adalah menyempurnakan  sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin  canggih.Tetapi yang menjadi masalah adalah ketidak  kesiapan seluruh komponen bangsa ini membangun  sistem pendidikan yang menyeluruh, bukan tambal sulam  tetapi memiliki pondasi yang kuat.Umpamakan pendidikan itu adalah Tumbuhan yang kokoh akarnya nya sangat kuat menghasilkan buah yang banyak  berwarna warni  dan nikmat. Pendidikan dibangun  melalui  kesadaran  seluruh kompenen bangsa bahwa satu-satunya cara membuat bangsa ini lebih baik adalah melalui pendidikan yang berkarakter. Kesadaran ini menjadi modal untuk duduk bersama  para pakar pendidikan yang jujur, berkomitmen,mengenyampingkan perasaan sebagai tokoh atau paling berpengaruh  dan para pengambil keputusan  yang memiliki hati nurani yang bersih dari kepentingan politik  untuk menyusun sistem pendidikan yang paling tepat untuk bangsa ini.Setelah sistem dibangun  semua komponen pendidikan  digerakkan  untuk mendukung secara maksimum  sistem  yang telah dibuat. terutama komponen guru.Harus ada revolusi  pendidikan guru. Seseorang menjadi guru harus merupakan panggilan jiwa.Jika Guru panggilan jiwa  maka guru  memiliki kompetensi yang luar biasa untuk menghantarkan anak didiknya untuk memiliki Atitude yang luar biasa  ( karakter kuat disegala aspek sesuai dengan kemampuan /diatas kemampuan dan potensi anak didiknya). berlanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar